Saturday, March 11, 2017

Mandiri,Why Not !





Menjadi Ibu adalah pekerjaan seumur hidup, menyayangi, mengasihi anak sudah menjadi 
naluri yang tidak bisa terpisahkan dari seorang Ibu. Melayani, memanjakan adalah sebuah keniscayaan yang muncul ketika anak telah lahir, bahkan ketika dalam kandungan.
Namun ketika anak sudah mulai tumbuh, keegoisan seorang Ibu untuk memanjakan dan melayani anak-anaknya harus mulai di lepaskan, sedikit demi sedikit demi perkembangan anak. Karena kemandirian adalah bagian dari proses pendidikan orang tua untuk anaknya juga untuk dirinya.

Menurut Ibu Septi Peni Wulandani Founder Institut Ibu Profesional bahwa kemandirian anak perlu dilatih karena Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.
Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.
Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.
Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?
Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.
Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita masih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.

Bagi orang tua melatih kemandirian anak juga merupakan proses latihan baginya, mengapa?
Karena setidaknya ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan dilatihkan orang tua terhadap dirinya sendiri, ketika mendidik anaknya dalam kemandirian yaitu:
1.     Siap
Kesiapan adalah hal pertama yang harus disiapkan, baik untuk anak maupun untuk orang tua. Kesiapan yang dimaksud antara lain siap mental, fisik dan materil,
Mental anak dan orangtua harus disiapkan, jauh jauh hari ibu sudah melakukan sounding dengan afirmasi positif ke anak, bahwa anak akan segera melakukan kemandiriannya segera dan ibu siap mendampingi proses tersebut, bukan membiarkan anak sendiri melakukannya.
Fisik anak dan Ibu harus siap karena proses kemandirian akan melatih motorik anak lebih teratur dan terlatih sedangkan Ibu harus menyiapkan fisik untuk senantiasa mendampingi dan mengawasi.
Materil adalah hal lainnya yang perlu disiapkan utamanya tentang apa saja yang menyangkut kemandirian anak.

2.    Sabar
Sabar adalah keniscayaan dalam mendidik kemandirian anak, emosi orangtua utamanya Ibu akan diuji disetiap prosesnya. Jika melatih atlit menjadi professional dibutuhkan kesabaran yang panjang dan lama bagi seorang pelatih, maka mendidik anak membutuhkan kesabaran yang lebih dari itu. Kemandirian adalah target yang akan dilakukan namun target utamanya adalah membentuk mental, rasa percaya diri dan Profil anak untuk bertanggung jawab dalam menjalankan peran kehidupannya.

3.    Konsisten
Ada banyak kemandirian yang harus dikuasai oleh anak di setiap tahapan umurnya, karena itu konsisten sangat diperlukan dalam  proses melatih kemandirian. Konsisten bagi anak akan mudah dilaksanakan ketika orangtua khususnya Ibu mampu menguasai dirinya dan konsisten terhadap dirinya sendiri, dan ini tidak mudah karena terkadang seorang Ibu tidak tega ketika melihat anaknya kerepotan dalam melakukan kemandirian utamanya ketika masa-masa awal latihan.

4.    Percaya
Akhir sebuah proses kemandirian ini adalah percaya, percaya kepada Allah SWT, percaya kepada diri sendiri dan percaya kepada anak. Setelah semua proses dijalani, percaya adalah hal yang paling utama karena ketika anak mulai memperlihatkan kelelahan, ketika orang tua  mulai lelah dan merasa putus asa maka harapan adalah harta karun yang tidak boleh hilang dari orang tua. Percaya kepada Allah SWT bahwa setiap anak dilahirkan satu paket dengan keterampilan hidupnya, percaya bahwa anak akan mampu melakukan semua kemandiriannya agar menjadi manusia yang sempurna. Kuncinya ada pada orang tua untuk tetap percaya.


Belajar melatih kemandirian Airish makan sendiri bagi saya, menyisakan banyak pelajaran yang saya peroleh. Meskipun terdengar sepele latihan makan sendiri ini kembali meningkatkan kualitas kedekatan saya dengannya, melatih kesabaran, kesiapan, konsistensi dan kepercayaan saya.


Akan ada banyak lagi episode kemandirian untuknya semoga saya tetap membersamai dengan baik dan mengantarkan Airish menjadi Wanita dan probadi Muslimah yang mandiri, Insya Allah……..



Saturday, March 4, 2017

Hari kesepuluh tantangan 10 hari kemandirian anak

Hari kesepuluh



Taraaaa, tau tau sudah hari kesepuluh

sudah mulai terbiasa tidak menyuapinya terutama di pagi hari,semoga bisa tetap istiqomah, dan banyak hal dari 10 hari ini yang menjadi catatan untuk kami berdua, khususnya saya sebagai ibunya.


Hari kesembilan, Tntangan 10 hari kemandirian anak

Hari kesembilan


Airish menikmati proses makannya, tetapi saya baru menyadari bahwa saya kurang kreatif dalam menyajikan makanan . karena keyterbatasan waktu dan kerepotan dengan adiknya, saya merasa kurang memperhatikan hal tersebut.



Hari kedelapan, Tantangan 10 hari kemandirian anak

Hari kedelapan


Saya mencoba mengganti suasana makan airish, dengan memindahkan lokasi makan ke teras, dan hal ini cukup membantu, karena setengah porsi habis dilahap...alhamdulillah



Hari ke tujuh, Tantangan 10 hari Kemandirian anak

Hari ketujuh



Airish sudah menikmati proses makan sendiri, tantangan terbesarnya justru bagi ibunya, karena gemes untuk menyelesaikan proses makan yang kadang sangat lama dan berantakan.... :)



Hari keenam, Tantangan 10 hari kemandirian anak

Hari keenam Airish Makan sendiri

Hari ini airish 1y6m kembali makan sendiri, sepertinya sudah cukup terbiasa dan makan pun dengan lahap...alhamdulillah