Tuesday, January 30, 2018

Surat nikah, dan Aku

Ini tentang sebuah surat nikah, tapi bukan surat nikahku.
Hari ini saya diminta seseorang untuk melegalisir salinan sebuah surat nikah, sayapun berangkat ke kantor Kementerian Agama Provinsi.
Sesampainya dikantor saya diminta menandatangani surat kuasa dan ditanya sedkit tentang surat nikah tersebut. surat nikah itu tertanggal 14 September 1981. Wah cukup lama juga usia pernikahan mereka, kurang lebih 36 tahun yang lalu.
Melihat usia pernikahan mereka yang selama itu, saya pun membayangkan ada berapa banyak momen yang telah mereka lewati bersama, suka, duka, lara, tertawa, bahagia sungguh perjalanan yang cukup panjang.
Sayapun kembali menengok usia pernikahan saya sendiri, hmmm masih segumpal daging jika dianalogikan dengan proses penciptaan manusia yah, ahh semoga saja Allah SWT memberikan kelapangan hati dan kesabaran untuk melewatinya, layaknya kedua insan dalam surat nikah ini.
Dua insan dipertemukan dalam sebuah ikrar suci dengan ikatan yang kuat "mitsakan ghaliza", bukan isapan jempol bahwa mempertahankan hubungan pernikahan itu butuh jatuh bangun, butuh jam terbang dalam menghadapi setiap masalah, dan benarlah bahwa menikah itu adalaj menggenapkan separuh Dien butuh pengorbanan dari kedua pihak untuk berlapang dada menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Padahal jika melihat firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Ar rum
Ayat 21 juga menunjukkan bahwa kehadiran seorang istri bisa membawa ketentraman pada suami, pun sebaliknya
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Menurut saya jadi apapun yang menimpa kehidupan rumah tangga seseorang itu adalah sebuah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada  pasangan suami istri, karena Allah SWT, menciptakan pasangan agar timbul rasa kasih sayang bukan?.
Tiba-tiba lamunan saya terhenti, petugas Kemenag yang ramah menghentikan lamunan saya.  "Berkasnya sudah selesai, bu" , Alhamdulillahirabbil'alamiin tidak ada biaya administrasi bahkan bisa ditunggu.
Sayapun melirik surat nikah tersebut, yah berkas ini milik seseorang yang dari rahimnya saya lahir, berkas ini untuk kelengkapan pensiun beliau, yang dengan tetes keringatnya beliau menafkahi kami selepas Bapak pensiun saat saya baru akan melangkahkan kaki di perguruan tinggi.
Ahh tiba-tiba saya menjadi melankolis, sebuah slide berputar di kepala saya, bagaimana kerja keras beliau menafkahi dan menyekolahkan kami 5 anaknya.
Ya Allah, saya menjadi saksi atas Ibu hamba, selamatkanlah beliau dari api neraka dan masukkanlah kedalam syurga_Mu.
Makassar, 31 Januari 2018

1 komentar:

Unknown said...

masyaAllah..barakallah tuk kedua orang tuanya ukh..terharuuu diri ini. membayangakan jg orang tua dirumah..

Post a Comment