Setelah menempuh perjalanan udara selama
kurang lebih 2,5 jam plus transit di bandara Juanda Surabaya selama kurang lebih 20 menit akhirnya sampai
juga di Kota Semarang…Alhamdulillah
Tempat pertama kali yang dikunjungi adalah
PT. Yodya Karya (Persero) Cabang Semarang, jaraknya kurang lebih 15 menit
viaTaxi dari bandara, berhubung ke Semarang ini karena tugas kantor, jadilah
langsung menuju kesini.
Add caption |
Setelah menyelesaikan kewajiban di kantor, saatnya
mengisi kampoeng tengah yang sedari tadi sudah teriak-teriak minta diisi,
berbekal motor pinjaman dari satpam kantor plus tour Guide (istri si Bapak
Satpam), kayaknya gak seru kalau tidak mencoba makanan khas kota Semarang,
inilah dia….
Ternyata di
Semarang juga ada gudegnya meskipun tidak tau perbedaannya dengan gudeg Jogja
yang pasti satu ciri khas masakan Jawa
yang tidak hilang, rasa manis yang ada disetiap masakannya….#radaanehdilidah#
Transportasi
Moda Transportasi di Kota Semarang cukup beragam,
berada di kawasan utara kota Semarang tepatnya di kawasan simpang lima, dapat
terlihat beberapa moda transportasi yang beroperasi.
System transportasi di kota ini bisa dikatakan cukup
Integral karena dalam kawasan ini terdapat berbagai macam moda yang di pakai
oleh pengguna transportasi, seperti Mobil, motor pribadi, becak, bus umum,
mikrolet, atau angkot, sepeda, bahkan andong pun masih beroperasi.
Sayang moda transportasi tradisional seperti andong hanya beroperasi hari minggu pagi di
kawasan gudang, sebuah space yang digunakan orang semarang untuk sekedar
berjalan-jalan di hari minggu pagi. Sayangnya hal tersebut tidak sempat terekan kamera #kesiangan#
Pemisahan lajur kendaraan khususnya dengan lajur
empat dibuat terpisah dengan menggunakan marka jalan , hal ini cukup efektif
meskipun disiplin pengguna jalan belum maksimal
Moda transportasi bus sudah terintegrasi
dengan stasiun (mirip shelter busway dalam ukuran kecil) yang terdapat di beberapa
titik jalan sesuai dengan rute yang telah ada. Dari pengamatan yang ada
pengguna moda transportasi ini cukup banyak, khususnya mereka yang beraktifitas
di luar kota Semarang.
Pemisahan lajur pun telah dilakukan dengan
menggunakan marka jalan, sayangnya lalur bus tersebut masih disatukan dengan
lajur sepeda motor, sehingga resiko kecelakaan bisa saja terjadi.
Salah satu hal yang menarik adalah adanya jalur sepeda yang
dibuat, seperti yang terlihat pada jalan Pandanaran, kawasan padat lalu lintas. Namun demikian
penggunaan lalur ini belum efektif, karena adanya hambatan samping berupa
parkir motor yang menutupi jalur tersebut.
Foto-foto dan Jalan-jalan
Kota Semarang memiliki relief perbukitan, sehingga
di beberapa tempat khususnya kawasan Jl. Sriwijaya, dan Jalan menuju Kawasan
Gombel, mempunyai alignment Vertikal yang bervariasi.
Namun di beberapa tempat seperti kawasan Simpang
Lima Kota merupakan dataran luas, yang landai.
Waktunya Foto-foto sebelum Pulang,sambil membeli
ole-ole khas semarang buat teman kantor, Bakpia Pathok dan Lumpia Semarang jadi
pilhan, selain itu masih banyak ole-ole khas Semarang yang sayang kalau
dilewatkan seperti Bandeng Boneless alias Bandeng Fresto atau Wingko Babat
(pengucapannya with D alias Babad, hehehehe)…mmmmm yummyJ
Ini dia Mba Ana Tour Guide dadakan yang dengan senang
hati membantu mengantar kemana-mana tanpa rasa capek,
2 komentar:
Wuih, mba DiJe kerja di Yodya Karya ya?
mba DiJe dari Makassar kan? Atau dari Surabaya? :)
@arya:Ye....makassar jie....skrg satu tim sama Arif, temannya arya kan?:D
Post a Comment